[Korban ISIS ] Satu Lagi Wartawan AS Dipenggal




Satu Lagi Wartawan AS Dipenggal


 Satu lagi Korban wartawan AS dipenggal oleh kaum militan ISIS setelah James Foley bulan lalu . Sebuah video terbaru yang memperlihatkan pemenggalan wartawan bernama Steven Sotloff telah beredar di internet . Aksi sadis tersebut , yang dilakukan untuk menindaklanjuti ancaman pembunuhan terhadap wartawan itu , disampaikan sebagai " pesan kedua kepada Amerika " agar menghentikan serangan udara di Irak .
 
  Source: tribunnews.com

1. Steven Sotloff harus membayar nyawanya atas intervensi AS






 
Dalam video yang di posting di dunia maya , Selasa (2/9/2014 ) , Sotloff mengatakan - dalam sebuah pesan yang pasti telah ditulis oleh para penculiknya bahwa ia " sedang membayar harga " atas intervensi militer AS.
Komunitas intelijen di AS sedang berupaya untuk memastikan keaslian video itu . Keluarga wartawan itu pun sedang menunggu pernyataan resmi bahwa Sotloff telah dibunuh . " Keluarga tahu video itu dan sedang berduka , " kata juru bicara keluarga itu , Barak Barfi .



2. Jika AS terus menyerang , ISIS akan kembali gorok tawanan




Pembunuhan Sotloff menyusul ancaman ISIS bulan lalu yang disampaikan dalam rekaman pemenggalan wartawan Amerika yang lain, yaitu James Foley . Video terbaru itu juga berisi mengancam terkait nyawa seorang yang lain , yang oleh kelompok teror itu diidentifikasi sebagai David Haines asal Inggris .
Seorang militan ISIS bertopeng dalam video terbaru itu mengirim pesan kepada Presiden AS Barack Obama. Ia mengatakan , " Karena rudal rudal Anda terus menyerang orang-orang kami maka pisau kami akan terus menggorok leher orang-orang Anda . "



3.ISIS berubah nama

ISIS yang kini berganti nama menjadi Negara Islam telah berkembang dan bermutasi selama perang sipil di Suriah . Kelompok itu menyapu wilayah Irak pada Juni lalu dengan merebut wilayah luas di provinsi-provinsi Irak utara dan barat yang didominasi golongan Sunni di negara itu .
Obama telah memerintahkan serangan udara di Irak yang dimulai awal Agustus setelah kaum militan ISIS menyasar kaum etnis minoritas Yazidi dan melancarkan serangan terhadap ibukota wilayah Otonomi Kurdi , Arbil .
Dalam video pemenggalan Sotloff , ISIS khusus merujuk pada tindakan militer AS dalam beberapa hari terakhir , termasuk serangan udara AS pada akhir pekan lalu yang telah membantu untuk mematahkan pengepungan Amerli , kota di Irak utara yang merupakan tempat tinggal bagi ribuan kaum minoritas Syiah Turkmen .




4.Pemerintah AS belum klarifikasi keaslian video tersebut




Para pejabat intelijen AS kini menganalisa video itu . Mereka mencoba untuk menjawab sejumlah pertanyaan penting , kata seorang pejabat senior pemerintah AS . Di antaranya , kata pejabat itu , adalah kapan video itu direkam ? Di mana lokasi rekamannya ? Apakah pembunuh dalam video Sotloff merupakan orang yang sama yang ada dalam video Foley ? Sampai mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan itu , kata pejabat itu, pemerintah AS tidak ingin berspekulasi .



5.ISIS kembali ancam nyawa Haines jika AS terus menyerang



Dalam video baru tersebut , kaum militan juga mengancam nyawa Haines , yang ditampilkan sedang berlutut bersama seorang militan yang berdiri di belakangnya . " Kami menggunakan kesempatan ini untuk memperingatkan pemerintahan-pemerintahan yang telah menjadi anggota aliansi jahat Amerika terhadap Negara Islam agar mundur dan meninggalkan rakyat kami , " kata militan itu .
Belum diketahui pasti siapa Haines dan kapan dia ditangkap . Namun Washington Post melaporkan bahwa dia adalah seorang pekerja bantuan sosial yang diculik pada Maret 2013 di dekat sebuah kamp pengunsi di provinsi Idlib di Suriah utara . Harian itu mengutip seorang pekerja bantuan yang tidak mau disebutkan namanya. Sumber itu telah terlibat dalam upaya untuk membebaskan Haines .
Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan kepada wartawan bahwa ia tahu laporan terkait video terbaru itu dan menyebut pembunuhan Sotloff sebagai " tindakan yang benar-benar menjijikkan dan tercela ."

0 Response to "[Korban ISIS ] Satu Lagi Wartawan AS Dipenggal"

Post a Comment