Program Bela Negara yang diprakarsai oleh Departemen Pertahanan tidak berdasar. Pada tahap awal program ini ditujukan untuk 4.500 orang perwakilan dari 45 kabupaten / kota. Mereka terdiri dari 100 master trainer di setiap kabupaten / kota yang akan dilatih di Daerah Militer Komando dari Resimen (Rindam).
Namun implementasinya di beberapa daerah masih terjadi masalah. Di beberapa daerah, peserta bahkan dipaksa untuk pulang, karena program Bela Negara diabaikan.
Di Palu, Sulawesi Tengah, Bela Negara membatalkan pelatihan yang diadakan di markas besar 711. peserta Batalyon Parigi Moutong Bela Negara, Nur Srikandi (35 tahun) mengatakan, ada 94 peserta dipaksa untuk kembali karena kurangnya kegiatan.
"Semua peserta datang ke sini menggunakan biaya sendiri dan akan diganti setelah kegiatan berakhir. Tapi yang terjadi adalah bencana, semua peserta di beberapa daerah harus datang ke sini. Tapi tak satu pun dari perwakilan Kesbangpol (persatuan nasional dan politik) Sulawesi Tengah Datang dan bertemu sebagai mengundang, "kata Nur, dikutip Kompas.com, Jumat (2015/10/23).
Selama dua hari di Palu, biaya perserta di tanggung Batalyon 711. Tapi karena program ini belum jelas, batalion berhenti berpartisipasi.
Seratus warga Daerah Istimewa Yogyakarta juga gagal mengikuti Bela Negara yang awalnya dibuat pada Rabu (21/10) kemarin. Pelatihan ini diadakan di bidang Rindam IV / Diponegoro di Magelang, Jawa Tengah. Tapi tiba-tiba ditunda tanpa alasan yang jelas.
Akibatnya, para pelamar marah dan menyalahkan Perlindungan Masyarakat Nasional dan Unit (Kesbanglinmas) DIY.
"Dua kali mundur pelatihan. Kabupaten marah kepada kami. Karena merekan menganggap itu adalah kesalan kami. Bahkan kita sudah mematuhi ketentuan dari komandan militer Diponegoro, Jawa Tengah," kata kepala Kesbanglinmas DIY Agung Supriyono dikutip Metrotvnews .com Kamis (22/10).
Agung tidak tahu alasan untuk menunda pembentukan Komite Bela Negara. "Alasan (delay) pertama karena tidak siap Alasan kedua tidak dijelaskan dalam surat., Hanya dieja terbalik untuk beberapa alasan. Kami tidak tahu berapa lama pengundurannya," kata Agung.
Agung kecewa, karena saya sudah siap untuk mengirim 100 orang untuk berpartisipasi dalam program ini. Warga juga menyambut positif pelatihan Bela Negara ini.
Sujatmiko, salah satu peserta dari Bantul, mengatakan ia kecewa karena ia sudah siap secara fisik dan mental guna mempersiapkan kegiatan Bela Negara. namun ditunda pada saat pendaftaran di bidang Pendidikan Depo (Dodik) Rindam Diponegoro di Magelang," katanya.
Peserta lain dari solo juga kecewa. Ada 22 peserta dipaksa kembali. "Kami sudah ada di tempat itu pada pukul 12.30, tetapi tidak ada pengumuman kalau pelatihan tertunda. Saya tidak tahu mengapa dan untuk berapa lama ditundanya, jadi kami menunggu informasi lebih lanjut," kata Dodik Tri Kusuma untuk Joglosemar .co.
0 Response to "Gara-Gara Terbengkalai, Peserta Kegiatan Bela Negara Dipulangkan"
Post a Comment