XL Axiata dan Ericsson berencana untuk menguji teknologi berlisensi dari Access Assisted LTE-Advanced (LAA) dalam waktu dekat. Teknologi ini diklaim mampu menghasilkan kecepatan 4G hingga 300 Mbps.
Teknologi ini menggabungkan frekuensi milik XL (lisensi band) ke 900 MHz, 1800 MHz dan 2100 MHz, dan frekuensi (tanpa izin) gratis 5000 MHz yang digunakan untuk layanan Wi-Fi.
Meskipun mungkin menjadi co-4G teknologi, LTE-Advanced LAA faktanya masih memiliki ekosistem yang luas dari handset. Bahkan, Rahmadi Mulyohartono, Direktur Perencanaan, Jaringan XL mengatakan teknologi ini akan menjadi cikal bakal 4.5g.
"Ponsel yang mendukung 5.000 MHz merupakan smartphone high end. Coba saja periksa di Mangga Dua," kata Rahmadi saat berada di Media 4G Super Cepat, Rabu (2015/11/06) di Grha XL, Jakarta.
Saat ini ponsel 4G yang mendukung frekuensi 5000 MHz masih dalam bentuk prototipe. Namun, ia percaya pada frekuensi seluler 4G akan lebih murah karena menggunakan band tanpa izin.
Yessie D Yosetya, Chief Officer XL Management Service mengatakan juga akan menunggu seluruh ekosistem, diharapkan bahwa dua hal utama yakni regulasi dan handset dapat diselesaikan dan datang segera.
"Kami mampu menyelaraskan produsen ponsel, bahwa pada pertengahan tahun depan ponsel/ smartphone terbaru akan mendukung teknologi LTE canggih LAA pada frekuensi 5000 MHz," kata Yessie setelah upacara.
Baginya, industri akan menyadari manfaat Lanjutan dari LTE teknologi LAA, manufaktur memiliki pasar roadmap sendiri. "Ketika Cina mengeluarkan smartphone yang memiliki Wi-Fi dan adopsi teknologi ini, tidak lama lagi produk produk baru juga akan bermunculan dengan cepat"
XL mengandalkan jaringan 4G di 1800 MHz secara bertahap di seluruh Indonesia. Saat ini, layanan 4G di 1800 MHz baru digunakan di XL komersial Lombok, Denpasar dan Surabaya.
(C / ISK)
Meskipun mungkin menjadi co-4G teknologi, LTE-Advanced LAA faktanya masih memiliki ekosistem yang luas dari handset. Bahkan, Rahmadi Mulyohartono, Direktur Perencanaan, Jaringan XL mengatakan teknologi ini akan menjadi cikal bakal 4.5g.
"Ponsel yang mendukung 5.000 MHz merupakan smartphone high end. Coba saja periksa di Mangga Dua," kata Rahmadi saat berada di Media 4G Super Cepat, Rabu (2015/11/06) di Grha XL, Jakarta.
Saat ini ponsel 4G yang mendukung frekuensi 5000 MHz masih dalam bentuk prototipe. Namun, ia percaya pada frekuensi seluler 4G akan lebih murah karena menggunakan band tanpa izin.
Yessie D Yosetya, Chief Officer XL Management Service mengatakan juga akan menunggu seluruh ekosistem, diharapkan bahwa dua hal utama yakni regulasi dan handset dapat diselesaikan dan datang segera.
"Kami mampu menyelaraskan produsen ponsel, bahwa pada pertengahan tahun depan ponsel/ smartphone terbaru akan mendukung teknologi LTE canggih LAA pada frekuensi 5000 MHz," kata Yessie setelah upacara.
Baginya, industri akan menyadari manfaat Lanjutan dari LTE teknologi LAA, manufaktur memiliki pasar roadmap sendiri. "Ketika Cina mengeluarkan smartphone yang memiliki Wi-Fi dan adopsi teknologi ini, tidak lama lagi produk produk baru juga akan bermunculan dengan cepat"
XL mengandalkan jaringan 4G di 1800 MHz secara bertahap di seluruh Indonesia. Saat ini, layanan 4G di 1800 MHz baru digunakan di XL komersial Lombok, Denpasar dan Surabaya.
(C / ISK)
0 Response to "Smartphone "Pengembangan" 5G akan Meluncur Di Pertengahan 2016"
Post a Comment